Ketika diri terasa berat untuk membuka mata hendak bangun shalat
malam, PAKSA sampai dirimu terbangun, duduk, mengambil wudhu, dan
mendirikan shalat.
Ketika diri terasa sangat ingin kembali berselimutkan kain tebal
setelah subuh, PAKSA dirimu tetap terjaga hingga matahari muncul dari
peraduannya.
Ketika diri terasa malas untuk mengambil barakah di waktu dhuha,
PAKSA untuk kembali bersimpuh padaNya, membuka pintu-pintu rezeki yang
ada.
Ketika diri enggan berlelah-lelah menuju majelis ilmu. PAKSA,
DATANGI majelis ilmu itu, PAKSA kakimu melangkah hingga sampai pada
tempatnya.
Ketika diri merasa nyaman dengan maksiat, PAKSA untuk segera mengakhirinya dan segera meninggalkan kehinaan tersebut.
Ketika diri takut kehilangan harta karena bersedekah, PAKSA tanganmu mengulurkan harta yang didalamnya ada hak-hak fakir miskin.
Ketika diri tak mampu menjaga pandangan mata dari yang terlarang,
PAKSA alihkan pandanganmu, meski masih berat PAKSA hingga matamu
tertunduk malu atas pengawasan ALLAH.
Ketika diri ingin sekali hidup bebas tanpa kesibukan, PAKSA untuk
senantiasa ada aktifitas kebaikan, karena waktu luang hanya akan
melenakan.
Keterpaksaan kadang diperlukan untuk melawan bisikan-bisikan syetan
yang selalu menggoda kita untuk mengikuti ajakannya. Keterpaksaan bukan
berarti kita tak ikhlas dalam setiap aktivitas, akan tetapi tahapan awal
dalam belajar untuk istqamah dan berlanjut dengan pelurusan niat. Pun,
ketika dahulu masa-masa kecil kita, semuanya bermula dari paksaan atas
ke-tidakbisa-an dan ke-tidakmau-an. Hingga akhirnya menjadi kebiasaan,
dan kemudian meningkat lagi menjadi kebutuhan.
“Surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai (oleh
hawa nafsu) dan sedangkan neraka itu dikelilingi dengan hal-hal yang
disukai hawa nafsu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hidup ini adalah sebuah peperangan besar antara kebaikan dan
keburukan. Pertarungan dahsyat antara keimanan dan kekafiran. Oleh
karenanya, PAKSA diri untuk senantiasa mengisi waktu-waktu yang ada
dalam aktivitas kebaikan, karena syaitan akan selalu berusaha
menjerumuskan agar jauh dari jalan Allah SWT. PAKSA terus hingga kita
bisa menjadi pemenang pertarungan tersebut, dan maut menjemput kita
dalam keadaan Husnul Khaatimah. Aamiin…
“Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal
Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan
tidak mengambil teman yang setia selain Allah, RasulNya, dan orang-orang
yang beriman. Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”(QS.
At-Taubah:16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar