“Setiap orang berupaya menemukan seseorang”. Sepertinya kalimat itulah yang mampu mewakili kondisi orang–orang. Every body try to find some body. Laki–laki mencari calon istri, perempuan mencari calon suami. Sesuatu yang rumit!
Bagi masyarakat ‘umum’ tentunya mempunyai cara–cara yang umum dipakai
untuk mencapai tujuan itu. Dimulai dari teman, naik level menjadi teman
dekat, kemudian naik level lagi menjadi pacar kemudian calon suami atau
calon istri. Tapi belum tentu setelah itu naik level lagi menjadi istri
atau suami. Terlihat tidak begitu rumit sepertinya, bagi orang–orang
yang berprinsip mencari pasangan hidup dengan cara seperti itu.
Bagi masyarakat ‘khusus’ memilih dan meridhakan untuk menempuh
sesuatu yang terkesan rumit. Memang mereka tidak memilih cara-cara yang
dipakai oleh masyarakat umum. Naik level, naik level lagi, dan naik
level lagi. Tapi sungguh aneh mungkin bagi masyarakat umum untuk
memahami hal ini. Kenapa masyarakat khusus menempuh jalan yang rumit
untuk mencapai tujuan mereka dalam hal mencari pasangan hidup. Betapa
tidak masyarakat khusus mencari pasangan hidup tidak dengan label
pacaran. Dan tidak ada juga naik level sampai kepada calon suami ataupun
calon istri. Tapi sungguh upaya masyarakat umum sama dengan upaya
masyarakat khusus yaitu try to find somebody, upaya menemukan seseorang. Kita semua tentunya berupaya menemukan pasangan hidup (bagi yang masih single tentunya). Tapi kita memilih cara–cara yang berbeda.
Tentu semua ada konsekuensinya. Dari setiap proses yang dipilih baik
cara yang digunakan masyarakat umum maupun masyarakat khusus. Masyarakat
umum tentu harus berani mengambil resiko bahwa setelah hubungannya
resmi tentu tidak ada kejutan–kejutan istimewa lagi dalam rumah
tangganya atau bahkan ada kejutan–kejutan lain berupa tingkah laku yang
selama ini disembunyikan. Mungkin juga masyarakat umum lebih kecil
resikonya dibanding masyarakat khusus (dipandang dalam perspektif konkrit).
Sebelum menikah setidaknya masyarakat umum merasa ‘aman’. “Ah aku sudah
punya calon ini, tinggal dinaikkan lagi aja levelnya”. Tapi coba lihat
masyarakat khusus. Mereka masih saja komitmen memegang prinsipnya untuk
tidak memilih pacaran. Sungguh hal itu sangat membutuhkan keikhlasan dan
kesabaran. Keteguhan dalam menyemangati diri untuk tetap bertahan pada
kesendirian dalam penantian. Kekuatan selalu dalam berfikir positif
(khusnuzhan) atas bagian hidup yang telah dijanjikan. Sampai waktunya
tiba.
Saya sendiri yakin, bahwa semua yang tampak rumit pasti pada akhirnya
indah. Mungkin saat ini saya hanyalah sebagai penonton. Karena saya
sekarang hanya bisa mendengar dan menyaksikan episode–episode film ‘everyone try to find somebody’ yang sedang diputar. Semuanya mengarah pada ending
yang indah. Tapi sungguh itu bukanlah hal yang mudah untuk melaluinya.
Mungkin sang pemeran utama sekarang mengalami tingkat konflik yang
menguras emosi, bimbang, bingung, sedih, kecewa, khawatir dll. Tapi saya
mengiinginkan semua bahagia pada setiap endingnya. Bahagianya
bukan hanya diukur pada berhasilnya menemukan pasangan hidup saja tapi
mungkin bahagianya karena pemeran utama berhasil membuat jiwanya lapang
dipenuhi keridhaan kepada Allah.
Tidak peduli sekarang berada diposisi sebagai pemeran utamakah atau
penonton saja-kah. Yang terpenting adalah semua kita berhasil mengambil
hikmah dan bisa mengambil pelajaran dari episode ini. Penonton-pun pada
saatnya akan menjadi pemeran utama, mengalami hal yang sama. Pemeran
utama-pun suatu saat mungkin saja menjadi pemeran utama lagi dalam
episode yang lain. Maka sebaiknya setiap kita memainkan peran dengan
sebaik–baiknya. Mengambil keputusan bukan hanya karena euforia, bukan
karena ini dan itu, tetapi karena kita hanya menginginkan ketetapan yang
terbaik dari Rabb kita. Tetap berkhusnuzhan (berfikir positif)
dan tetap menjadi sahabat yang terbaik bagi hati kita. Jangan lemahkan
hati kita dengan prasangka–prasangka buruk.
“Semoga kita tetap teguh dalam posisi masyarakat khusus”
Yato cah Kotayasa.. Lugu, Cupu, Belagu, seDikit Lucu.. Gak Mudah Di Tipu !
JUJUR SAJALAH..
Tentang KEBENARAN.. Dari pada saya masih ragu lebih baik aku bilang tidak tahu..!!!
Be your self
Keberanian untuk jujur trhadap diri sndiri, mmbuat kita mjd pribadi yg utuh dn trhindar dari konflik dlm diri.
Mari Berbagi !!!
sSeorang dinilai bkn dr apa yg tjd padanya, ttapi bgmn responnya trhadap setiap kjadian yg menimpanya..
21 Jan 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar