Apalah
artinya punya rumah lapang kalau hati sempit!? Apalah artinya penampilan
yang indah tapi berhati busuk!?
Apalah gunanya harta banyak tapi hati selalu merasa miskin!? Apalah manfaatnya segalanya ada tapi hati selalu tak tenang? Apalah artinya makanan enak dan mahal kalau hati sedang dongkol, memang segala-galanya sangat tergantung kepada hati kita sendiri.
Apalah gunanya harta banyak tapi hati selalu merasa miskin!? Apalah manfaatnya segalanya ada tapi hati selalu tak tenang? Apalah artinya makanan enak dan mahal kalau hati sedang dongkol, memang segala-galanya sangat tergantung kepada hati kita sendiri.
Sayang
seribu sayang kita amat sibuk memperindah rumah, tubuh, penampilan,
tapi tidak pernah sibuk memperindah Qalbu. Kita sibuk memperkaya harta
tapi jarang memperkaya hati, maka tidak usah heran kalau hidup ini hanya
perpindahan dari derita ke sengsara, dari gelisah ke nestapa, dari
resah ke musibah, seperti tiada berujung walaupun sudah mendatangi
tempat manapun, memiliki apapun, memakan segala apapun.
Padahal
Rosululloh shollohu alaihi wasallam bersabda, "Ketahuilah bahwa dalam
tubuh ini ada segumpal daging . jikalau baik hal tesebut maka akan
baiklah sekujur tubuhnya, begitupun kalau buruk maka akan buruklah
seluruh sikapnya, itulah yang dinamakan qalbu" (HR. Bukhari Muslim).
saudaraku sekalian, adalah mimpi di siang bolong, kalau kita ingin
merasakan hidup bahagia yang asli tanpa kita mengetahui bagaimana
caranya hidup dengan memelihara qalbu kita ini. Dijamin seratus persen
tidak akan pernah merasakan kebahagiaan maupun kemuliaan tanpa
kesungguhan menata hati ini.
Salah
satu biang busuknya hati kita ini adalah kalau sudah tertipu dalam
mencari harta. Seakan hidup hanya akan terhormat dan terjamin dengan
banyak uang, sehingga tidak peduli lagi halal haramnya. Bagi yang tidak
punya uang pun tidak kalah salahnya, ada sebagian dari kita yang sering
mencari jalan pintas, ingin untung besar dengan cara enteng, sehingga
selain tidak berharta juga tidak punya harga diri.
Justru
sering kita saksikan orang jadi hina dan sengsara oleh limpahan harta
dan kedudukannya sendiri yang tentu karena diperolehnya dengan cara yang
tidak benar.
Sepatutnya
kalau harta kita tidak banyak maka perkayalah batin kita sehingga tetap
terhormat, tidak menjadi peminta-minta, atau benalu bagi yang lain
(lihatlah para koruptor, ataupun pejabat yang menyelewengkan amanahnya,
sesungguhnya harta mereka sudah melimpah tapi disiksa dan dihinakan oleh
Alloh dengan kemiskinan di hatinya sehingga terus saja meminta-minta,
menghisap sana sini bahkan kepada rakyat kecil sekalipun dengan
menggadaikan harga dirinya, perbuatan ini sungguh hina dan patut kita
kasihani).
Orang
yang rizkinya masih pas-pasan bisa jadi lebih mulia dan terhormat kalau
dapat menjaga harga dirinya. Maka, marilah dengan sekuat tenaga kita
jangan sampai menghinakan diri sebagai peminta-minta, apalagi memeras
keringat orang dengan cara yang tidak halal, sungguh aib. Percayalah
rizki dari Alloh sangat melimpah, tidak akan tertukar, lihat kerbau saja
yang tidak sekolah rizkinya tetap tercukupi, apalagi diri kita manusia
yang diberi akal dan iman, niscaya kita akan bertemu dengan rizki dalam
keadaan terhormat.
Marilah
saudaraku kita singsingkan lengan lebih serius, kita simbahkan keringat
kerja keras kita di jalan yang halal, didampingi dengan ibadah dan do'a
kita dengan sungguh-sungguh, jangan risaukan cemoohan orang tentang
harta atau rumah kita yang sederhana dan tidak berharga yang penting
kita bisa mewariskan yang termahal bagi keluarga, anak-anak, dan
lingkungan kita yaitu hidup dengan memiliki harga diri, tidak pernah mau
hidup menjadi beban dan benalu bagi orang lain. Karena harga diri itu
mahal nilainya***
Wallahu a'lam bishowab..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar