Suatu hari ada seorang hamba yang fakir berselimut dengan kehinaan, merasa risau, serta gundah gulana bukan karena kehilangan dunia akan tetapi sebab karena hantaman fitnahan yang sangat keras memukul tubuhnya sehingga membuat ia tersungkur bagaikan anjing meregang nyawa, tidak berdaya dan kuasa sama sekali. akhirnya pada suatu saat hamba yang lemah berselimut dengan kehinaan itu didatangi oleh kekasih tercintanya itulah kekasih seruan alam beliau Rasulullah Saw datang untuk menenangkan jiwanya yang lapuk tiada berdaya dan kuasa sama sekali pada saat itu.
Saat itulah beliau Rasulullah Saw menawarkan kepada orang itu.
"Wahai umatku apakah kamu mau saya mohonkan doa kepada Alloh agar kehendak hatimu seketika itu terkabulkan ?" Ucap dari kekasih Allah yang mulia itu
Hamba itu langsung menjawab "Apa ada wahai kekasihku Ya Rosul diatas itu ?"
Rasulullah Saw pun kontan menjawab "ada wahai umatku"
Hamba "Apa itu ya rasul ?"
Rasulullah Saw Menjawab "yang lebih tinggi dari itu ialah ridho dan memaafkan orang yang menyakiti kamu"
Maka seketika hamba
itu tersungkur menjerit sejadi-jadinya sehingga air matanya itu deras
meleleh diatas pipinya dan membasahi sajadahnya yang terlihat sudah
mulai kusam dan lusuh itu.
Bagaimana dengan kita ?
apakah dengan adanya cacian, hinaan serta serta fitnah yang meluncur
bagaikan anak panah menembus daging lunak kita, malah balik membalas
ataukah ridho dan memaafkan orang yang memfitnah mencaci dan menghina
kita ?
Mudah-mudahan dari cerita yang membawa kesejukan hati yang telah kering dan gersang oleh panasnya radiasi keangkuahan dan kepongahan sehingga bisa menelorkan jiwa-jiwa serta akhlaq yang mulia didalam jiwa kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar