Agama Islam memposisikan orang tua sebagai sosok yang harus
diutamakan dan dihormati. Orang tua mempunyai peranan yang sangat
penting dalam sebuah keluarga.
Orang tualah yang akan membawa keluarga akan masuk surga atau masuk neraka.
Orang tualah yang akan membawa keluarga akan masuk surga atau masuk neraka.
Allah SWT memberikan karunia kepada keduanya berupa hadirnya buah
hati dari cinta mereka, anak-anak yang lucu dan merupakan erhiasan yang
sangat berharga, amanah yang dititipkan-Nya. Kedua orang tua
berkewajiban untuk mendidik, mengasuh dan melindungi permata hati untuk
menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan agama.
Berbakti kepada orang tua adalah hal yang sangat dianjurkan, bagaimanakah konsep berbakti kepada orang tua dalam islam? berikut ulasan bagaimana seharusnya kita berbakti kepada orang tua kita.
Berbakti kepada orang tua adalah menghormati dan berbuat baik kepada orang tua yang dilakukan sampai ia dewasa dan mandiri.
Ada hadist yang menyatakan:
الجنة تحت اقدام الاء مهات
“Surga itu di bawah telapak kaki Ibu”
Surga di bawah telapak kaki Ibu adalah ilustrasi yang berarti salah
satu sarana untuk mengantar seseorang masuk ke surga. Karena orang tua
adalah sarana terdekat untuk dapat masuk ke dalam surga, karena Ridhanya
Allah ada pada ridhanya orang tua. Hal ini tentu dalam batasan yang
dibenarkan oleh agama.
Dasar hukumnya:
عن ابي هريرة رضي الله عنه قال : قال النبي ص م : رغم انف ثم رغم انف ثم رغم انف قيلمن يا رسلول الله قال : من ادرك ابويه عند الكبر احد هما كليهما فلم يدخل الجن
“Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah Saw bersabda: “Rugi, rugi, dan rugi
(menyesal)”. Ditanyakan: ”Siapakah dia ya Rasulullah?”, Beliau
menjawab: “Dialah orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah
satunya dalam keadaan sudah berusia lanjut dan renta, namun dia tidak
tidak berbakti. Maka dia tidak masuk surga”.(HR. Muslim)
Jalan yang benar dalam menggapai ridha Allah melalui orang tua adalah
birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua)
merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Quran,
setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah memerintahkan untuk
berbakti kepada orang tuanya.
Sedangkan ‘uqiqil walidain adalah gangguan yang ditimbulkan seorang
anak terhadap keduanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contoh
gangguan berupa perkataan, yaitu mengucapkan “ah” atau “cis”, berkata
dengan kalimat yang keras atau menyakitkan hati, menggertak, mencaci
maki dan lain-lain. Sedangkan yang berupa perbuatan adalah berlaku
kasar, seperti memukul dengan tangan atau kaki bila orang tua
menginginkan sesuatu dan menyuruh untuk memenuhi keinginannya, membenci,
tidak memperdulikan, tidak bersilaturrahmi, atau tidak memberi nafkah
kepada kedua orang tuanya yang miskin.
Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat an-Nisaa’ ayat 36:
“Dan beribadalah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua,
karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat,
tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu
miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan diri”.(An-Nisaa’:36)
Dalam Al-quran juga di jelaskan:
“ Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: Ya Allah kasihanilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil”.( Al-Israa’ :24).
Dalam surat al-‘ankabuut ayat 8, tercantum larangan mematuhi orang tua yang kafir jika mereka mengajak kepada kekafiran:
“Dan kami wajibkan kepada manusia agar(berbuat) kebaikan kepada kedua
orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka
janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan
akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan”.(Al-‘ankabuut:8)
Pada kisah yang dibawakan oleh Atha’ bin Yasar dari ibnu Abbas Ra,
ia kedatangan seorang laki-laki yang bertanya: “saya telah meminang
seorang perempuan, lalu ia menolak pinangan ku itu. Kemudian dating
orang lain meminangnya, ternyata ia menerima penangan itu. Saya sangat
sakit hati dan benci melihat sikapnya, lalu saya bunuh dia. Apakah masih
ada jalan taubat bagi saya? Ibnu Abbas bertanya: “apakah ibumu masih
hidup?”“tidak”, jawab orang itu. Lalu Ibnu Abbas berkata: “bertaubatlah
langsung kepada Allah dan bertaqarrublah kepada-Nya dengan sekuat
tenagamu”. Selanjutnya kata Atha’, saya bertanya kepada Ibnu Abbas,
mengapa dia bertanya tentang ibunya? Ia menjawab: “saya tidak pernah
tahu pekerjaan apa yang paling dekat dengan Allah, kecuali berbakti
kepada ibu”. (Riwayat Al-Bukhari)
Dari Tsauban Ra. Bahwa Rasul bersabda: “Sungguh adakalanya orang
itu dipersempit rejekinya karena dosa yang diperbuatnya, dan tidak ada
yang dapat menolak takdir selain dari doa dan tidak ada yang dapat
memenjangkan umur selain Al-Bir, berbakti kepada ibu-bapak”. (riwayat
Ibnu Majah)
Keberkahan bagi orang yang mengabdi kepada orang tua akan mudah
diberi, hal ini sesuai dengan hadis Rasul: “Siapa yang ingin
dipanjangkan usianya dan dilimpahkan rejekinya, hendaklah ia berbakti
kepada kedua ibu-bapaknya dan memelihara silaturahmi”. (H.R. Ahmad)
Namun sayang sekali, bahwa fakta yang ada sekarang ini masih jauh
dari apa yang diharapkan dan diperintahkan dalam Al Qur’an, dimana wujud
berbaktinya anak kepada orang tua secara umum hanya ditunjukkan ketika
datang Hari Raya dan atau ketika orang tua sedang menderita sakit.
Padahal semestinya, seorang anak harus memahami benar dan mau
menjalankan tugas dan kewajibannya terhadap orang tua, mengingat bahwa
suatu saat hal itupun akan menjadi haknya manakala ia telah menjadi tua
yang lemah dan membutuhkan perawatan dan perhatian.
Jika anda adalah orang tua yang menginginkan anak-anak anda kelak
berbakti pada anda, maka berbaktilah kepada orang tua anda.
Sering-seringlah menemuinya, atau setidaknya sering-seringlah
berkomunikasi dengannya, menanyakan kondisinya dan memberi bantuan
apabila mereka memerlukan. Do’akanlah mereka, setidaknya setiap selesai
sholat lima waktu, mintakan ampunan atas dosa-dosanya dan mintakan
supaya mereka ditempatkan diantara orang-orang yang shalih.
sumber : internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar