2 Jul 2012

Kesuburan Wanita

Banyak faktor memengaruhi kesuburan wanita. Mulai makanan, usia, tingkat stres, hingga kebiasaan olahraga. Karenanya, bagi yang tengah merencanakan kehamilan, coba hindari stres dan kurangi olahraga yang terlampau berat.


 
Seperti dikutip Huffington Post, sebuah studi yang dilakukan di Denmark menyarankan wanita yang tengah merencanakan kehamilan untuk rutin mengambil latihan jalan cepat atau sepeda santai. Hindari dulu olahraga berat seperti triathlon.
 
Jalan cepat, bersepeda santai, golf, dan berkebun dianggap sebagai olahraga kategori sedang yang aman bagi kesuburan wanita. Sedangkan aerobik, senam, berenang, dan bersepeda cepat dianggap sebagai olahraga berat yang sebaiknya dihindari selama menjalani program hamil.

Para peneliti mengamati 3.000 wanita yang berusaha hamil tanpa menjalani perawatan kesuburan. Setelah meminta partisipan mengisi kuesioner tentang tingkat aktivitas olahraga, mereka kemudian melacak berapa lama wanita-wanita itu bisa hamil.

Hasilnya, wanita dengan berat badan normal yang melakukan olahraga tingkat berat lima jam atau lebih dalam seminggu memiliki peluang hamil 50 persen lebih kecil pada bulan pertama usai berhubungan, dibanding yang hanya melakukan olahraga sedang.

Meski demikian, kesimpulan ini hanya berlaku pada wanita dengan berat badan normal. Pada wanita dengan kelebihan berat badan atau obesitas, rutinitas olahraga berat tampaknya tidak memengaruhi kesuburan.
Bagaimanapun, olahraga tetap penting. Yang perlu diperhatikan adalah porsinya.

 

Kenali Musuh Kesuburan

Gaya hidup memengaruhi kesuburan. Bagi Anda yang tengah mendamba momongan, terapkan gaya hidup sehat melalui pemilihan makanan bernutrisi, sembari tetap melakukan olahraga secara teratur.

Agar bisa merencanakan kehamilan yang sehat, ketahui juga sejumlah musuh yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan.

• Rokok dan alkohol
Konsumsi rokok dan alkohol dapat mengganggu kesuburan. Konsumsi alkohol dalam jumlah kecil bahkan dapat mengurangi kesempatan hamil hingga 50 persen. Mempersiapkan kehadiran bayi Anda adalah waktu yang tepat untuk menyetop kebiasaan buruk ini.

• Kafein
Efek stimulan atau daya rangsang pada kafein menyebabkan perubahan kadar hormon yang pada gilirannya dapat mengganggu fertilitas. Kafein diklaim dapat menurunkan kesempatan wanita untuk hamil.
Salah satu yang harus Anda lakukan adalah membatasi asupan kafein di bawah angka 300 miligram per hari. Angka ini setara dengan tiga cangkir kopi atau enam kaleng minuman bersoda. Ingat, kafein tidak cuma terkandung di dalam kopi, tetapi juga makanan lain seperti cokelat, dan soft drink.

• Makanan tercemar pestisida
Hindari makanan yang tercemar pestisida karena dapat mengganggu kestabilan hormon. Saat merencanakan kehamilan, sebaliknya pilih makanan alami dan organik. Hindari pula konsumsi makanan yang melalui proses berulang-ulang, lebih baik konsumsi makanan segar.

• Stres
Emosi yang tak stabil dapat mengacaukan siklus menstruasi, sehingga mencegah keteraturan ovulasi. Studi terbaru yang dipublikasikan jurnal Fertility and Sterility menemukan bahwa wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil jika mengalami stres berkepanjangan. Karenanya, penting mengasah kemampuan relaksasi agar stres tidak mengganggu siklus ovulasi.

• Junk Food
Sama halnya sel telur, kondisi sperma juga menentukan tingkat kesuburan. Karenanya hindarkan pasangan mengasup makanan yang memperburuk kualitas dan kuantitas sperma seperti junk food. Lebih baik tingkatkan asupan makanan mengandung asam lemak omega 3, seperti ikan dan minyak tumbuhan.


Bersepeda Pengaruhi Seksualitas Wanita

Studi terbaru Yale University mengungkap bahwa wanita yang terlalu sering bersepeda dengan posisi stang rendah berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan seksual.
Peneliti menjelaskan bahwa mengayuh sepeda dengan posisi stang rendah, seperti pada sepeda gunung, akan menciptakan tekanan besar pada area organ intim. Kondisi ini bisa menyebabkan mati rasa yang berujung pada disfungsi seksual.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan 48 wanita yang memiliki frekuensi tinggi mengayuh sepeda, setidaknya 16 kilometer selama seminggu. Hampir semua mengayuh sepeda model gunung yang memiliki posisi stang rendah.
Mengamati gaya mengayuh puluhan wanita tersebut, peneliti mencatat bahwa mayoritas menyandarkan beban tubuh ke bagian depan dengan daya topang di tangan. Posisi punggung rata meski doyong 30-45 derajat ke arah depan untuk mendapatkan posisi yang lebih aerodinamis.

Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan, mayoritas wanita tersebut mengalami masalah mati rasa di area sekitar panggul. “Semakin rendah posisi stang, semakin besar tingkat risiko gangguan seksual,” kata peneliti, seperti dikutip New York Times. 

Tak hanya pada wanita, penelitian sebelumnya yang dipresentasikan di konferensi tahunan ‘Reproduksi dan Embriologi Masyarakat Eropa’ ke-12, juga menunjukkan pengaruh buruk bersepeda pada seksualitas pria.

Pria yang terlalu sering mengayuh sepeda, setidaknya sekitar 290 kilometer per minggu, cenderung memiliki kualitas dan kuantitas sperma lebih buruk dibandingkan kelompok pria sehat yang jarang bersepeda.

Penurunan kualitas dan kuantitas sperma itu diyakini terkait kompresi akibat gesekan antara testis dan pelana sepeda. Bisa juga lokalisasi panas yang dihasilkan oleh gesekan saat mengayuh sepeda dan celana yang cenderung ketat. (sj)

Kenali Karakter Seksual Pasangan

Sederet pertanyaan seputar apakah saya cocok dengan pasangan biasanya spontan meluncur menjelang menikah. Tak hanya soal kecocokan karakter, pertanyaan menyangkut kecocokan secara seksual pun pasti hadir di benak.
Pertanyaan-pertanyaan itu menyangkut chemistry. Dan, Anda mungkin akan bertanya, “Jika chemistry hilang, apakah itu menjadi pertanda buruk sebuah hubungan pernikahan?”
Tidak seperti di film, aktor harus menemukan chemistry dengan lawan main secara instan. Untuk menjaga chemistry dalam ikatan pernikahan terus hidup, Anda harus melalui sebuah proses untuk mengharmoniskan perbedaan yang ada. Mulai dari sifat hingga karakter seksual.
Agar merasa nyaman dengan pasangan dalam kehidupan seksual, hal utama yang harus Anda lakukan adalah membuat nyaman dengan diri sendiri. Harus percaya diri dengan tubuh yang Anda miliki, sehingga mampu berbagi gairah seksual dengan pasangan.
Selain itu, Anda harus mempertimbangkan pengalaman yang menentukan karakter seksual dari pasangan. Untuk mengetahui karakter seksual pasangan, Anda bisa memerhatikan kepribadiannya, seperti dikutip Galtime.

Pria Romantis
Jika pasangan Anda termasuk tipe romantis, jangan heran jika Anda akan selalu dimanja dengan perhatian. Tak hanya perhatian dalam aktivitas sehari-hari, tapi juga ketika menginjak ke aktivitas di kamar tidur. Hanya, tipe pria romantis cenderung tidak suka mencoba gaya seksual yang variatif. Jika sudah nyaman dengan satu gaya, mereka akan monoton dengan gaya tersebut.

 
Pria Konservatif
Berbeda dengan tipe pria romantis. Meski terkesan kaku, tipe pria konservatif ternyata bisa “ganas” di tempat tidur. Mereka akan selalu berusaha dengan berbagai cara membuat pasangannya merasa nyaman. Mereka cenderung berhasrat memenangkan permainan seksual yang terjadi.


Pria petualang
Serupa dengan tipe pria konservatif, pria yang menyukai tantangan dan hal yang baru juga senang mencoba gaya-gaya baru agar kehidupan pernikahan tidak membosankan.


Terlepas karakter seksual pasangan Anda, satu hal penting yang harus Anda ingat adalah kecocokan seksual membutuhkan proses. Kecocokan seksual tidak datang begitu saja tanpa upaya dari kedua belah pihak. Anda dan pasangan harus meluangkan banyak waktu untuk menggairahkan kehidupan intim. Dan, jangan ragu mengomunikasikan setiap masalah yang muncul dalam persetubuhan.

http://kosmo.vivanews.com

Tidak ada komentar:

 
Sumber : http://riskimaulana.blogspot.com/2011/12/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2E8tlcOjK