Bismillah…
Kulihat Ramadhan…
Kudekati lalu kusapa “Hendak Kemana?”
Dengan lembut ia berkata, “Aku harus pergi, setahun lagi aku pasti kembali, tapi mungkin kita tak bertemu lagi

Agar ‘Idul Fithri Anda benar-benar bermakna, sebaiknya seorang Muslim
hendaknya memperhatikan adab berhari raya. Rasulullah SAW telah memberi
contoh dan teladan tentang adab berhari raya.
Dalam Kitab Mausu’atul Adab Al Islamiyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci.
1. Niat yang benar
Niat yang benar merupakan dasar dari semua urusan. “Wajib bagi
seorang Muslim menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara
berkaitan dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk
shalat demi mengikuti Nabi SAW, ” ungkap Syekh Sayyid Nada.
2. Mandi
Pada hari ‘Idul Fithri hendaknya setiap Muslim mandi. Sehingga, dapat
berkumpul bersama kaum Muslimin Lainnya dalam keadaan bersih dan wangi.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi pada hari raya ‘Idul
Fithri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik dalam kitab
al-Muwaththa).
3. Memakai wewangian
Saat akan shalat ‘Idul Fithri, hendaknya setiap Muslim memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
4. Memakai pakaian baru
Menurut Syekh Sayyid Nada, jika seseorang mampu, disunahkan memakai
pakaian baru pada hari raya ‘Idul Fithri. Hal itu menunjukkan rasa
syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan
pada hari raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari
raya. (HR Al Baihaqi).
5. Mengeluarkan zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat.
Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seorang Muslim wajib
mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat untuk menggembirakan
fakir-miskin dan orang yang membutuhkan pada hari Id tersebut.
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah
sebelum orang-orang keluar untuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).
6. Memakan kurma sebelum berangkat dari rumah pada hari raya ‘Idul Fithri.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ath-Thabrani, Rasulullah SAW
sebelum berangkat shalat pada hari raya ‘Idul Fithri memakan kurma
terlebih dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat
shalat ‘Idul Fithri kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan
pada hari raya Idul Adha, kecuali setelah pulang dan makan dari hewan
kurbannya. (HR at-Tirmidzi)
7. Bersegera menuju tempat shalat.
Pada hari raya ‘Idul Fithri, hendaknya setiap Muslim bergegas menuju tempat dilakukannya shalat Id.
8. Keluarnya wanita ke tempat shalat.
Menurut Syekh Sayyid Nada, wanita dianjurkan untuk keluar menuju
tempat shalat walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat menyaksikan
dan mendapat kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan bersama
orang Lain.
Meski begitu, hendaknya wanita yang haid memisahkan diri dari tempat
shalat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Nabi SAW
memerintahkan gadis-gadis pingitan, anak-anak, serta wanita haid untuk
keluar, namun wanita haid yang menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum
Mukminin, hendaklah mereka memisahkan diri dari tempat shalat.
9. Anak-anak juga keluar untuk shalat.
Ibnu Abbas RA berkata, “Aku keluar bersama Nabi SAW pada hari raya ‘Idul Fithri dan Idul Adha, kemudian beliau shalat dan berkhutbah…
” (HR Bukhari-Muslim). Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaknya anak-anak
ikut keluar sehingga mereka ikut merasakan kebahagiaan hari raya,
bersenang-senang dengan pakaian baru, keluar ketempat shalat, dan
menyaksikan jamaah kaum Muslimin walaupun mereka tidak shalat karena
masih kecil.
10. Keluar untuk shalat dengan berjalan kaki.
Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuk sunah. Sebagaimana Nabi
SAW keluar pada dua hari raya dengan berjalan kaki, shalat tanpa azan
dan iqamat, dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR Ibnu
Majah). Perbuatan inilah yang disukai selama tak memberatkan orang yang
shalat.
11. Bertasbih dengan suara keras sampai ke tempat shalat.
Disunahkan bertasbih mulai dari keluar rumah sampai ke tempat shalat. Hal ini untuk menunjukkan syi’ar Islam.
12. Bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat.
Bersalaman dan saling mengucapkan selamat akan membahagiakan jiwa
yang merasa gembira pada hari Id. Bisa pula sambil mengucapkan, “Semoga
allah menerima amal kami dan amal kalian.”
13. Bersilaturahim.
Menjalin silaturahim wajib pada setiap waktu. Namun, semakin
dianjurkan pada saat hari raya ‘Idul Fithri. Sehingga, semua anggota
keluarga bisa senang dan bisa merasakan kebesaran hari raya itu.
14. Saling bertukar hadiah dan makanan.
Sudah menjadi tradisi, pada hari raya setaip tetangga bertukar
makanan dan hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberikan hadiah bagi
mereka yang tak mampu.
Itulah 14 adab berhari raya ‘Idul Fithri. Mari melaksanakannya sebagai salah satu syiar Islam ^^.
Wallahu’alam
Semoga Bermanfaat,
Diadaptasi dari fimadani.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar