Tak sedikit pembaca tulisan ku di sini atau pun jejaring sosial yang ada tulisan ku karena di share
oleh orang lain, pernah bertanya, mengapa harus ada tulisan,gambar/foto seperti
yang ada dalam tulisan ini. Jawab saya
, cuma sederhana, tak mau ada tanggapan yang aneh-aneh di lapak tulisan/artikel.
, cuma sederhana, tak mau ada tanggapan yang aneh-aneh di lapak tulisan/artikel.

Ada banyak model atau sifat komentar atau tanggapan pada satu tulisan, misalnya; bersifat sosial, bersahabat, berteman, dan sejenisnya; ini bisa dengan kata-kata pendek, hello, apa khabar, ada di mana, hmmmm, dll; serta bersifat menarik perhatian agar masuk dalam hubungan pribadi.Di samping itu, ada juga kategori, yang ku tulis dengan asal mbcot; namun komentar sampah tidak sama dengan memberi masukan, kritik, kritisi, tanggapan, atau sejenisnya. Ya komentarnya sampah, ya tetap sampah. hahhhaahhhaaaaaa
"CIRI-CIRI KOMENTAR SAMPAH"
- vulgar, porno, seksualitas dan pelecehan seksual
- ancaman, benci, kebencian, permusuhan,
- makian - caci maki seseorang maupun kelompok
- sentimen sara, rasis, rasialis, diskriminasi, dan sejenisnya
- menyerang individu
- melenceng - menyimpang jauh dari topik yang dibahas
- komentar spam, isi komentar yang sama dan berulang-ulang pada/di satu tulisan - artikel - lapak
Model-model komentar seperti itu. ada pada semua jejaring sosial - publik - media online, yang membuka peluang agar member atau orang lain bisa memberi komentar/tanggapan. Sama halnya dengan aku pun kadang jadi terbawa esmosi, ada peluang untuk semua komentar; termasuk bukan teman dari yang menulis atau yang komentar.
Karena ada kebebasan memberi komentar - tanggapan itulah, seringkali, mereka yang berkomentar, keluar dari apa yang seharusnya.
Dengan ini aku berupaya menjelaskan ke kamu untuk memahami dan setuju untuk tidak menggunakan, menempatkan, mengunduh, menautkan, melekatkan dan atau menayangkan Konten yang:
- Melanggar atau menyalahi hak orang lain, termasuk tanpa kecuali, hak intelektual, hak paten, merek dagang, rahasia dagang, hak cipta, publisitas atau hak milik lainnya dari pihak ketiga.
- Mengancam keselamatan, memfitnah, mencemarkan nama baik, menipu, mencurangi, dan/atau menimbulkan kebencian pada individu atau kelompok tertentu.
- Memuat dan/atau berisi informasi/berita palsu atau yang diragukan kebenarannya secara sengaja dengan maksud untuk menipu, membohongi atau memperdaya pembaca Kompasiana.
- Menghina, menyinggung, melecehkan, merendahkan, mengintimidasi memicu pertentangan dan/atau permusuhan individu atau kelompok berdasarkan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), jenis kelamin, orientasi seksual, usia, atau cacat fisik.
- Melanggar norma kesusilaan, mengandung unsur cabul dan pornografi.
- Menganjurkan atau menyarankan perbuatan yang melanggar hukum.
- Berisi kata-kata sumpah serapah, gambar, atau bentuk grafis lainnya yang berisi dan/atau menimbulkan rasa ngeri, kasar, kotor, dan jijik.
- Menyebarkan ideologi atau ajaran tertentu yang melanggar hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
- Mengandung virus atau kode komputer lainnya, file atau program yang dapat mengganggu, merusak atau membatasi fungsi dari perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hardware) komputer atau peralatan komunikasi, atau memperbolehkan penggunaan komputer atau jaringan komputer yang tidak sah.
- Melanggar Syarat dan Ketentuan, petunjuk atau kebijakan lainnya yang ada di Kompasiana dan KOMPAS.com.

Tentu saja tersirat di dalamnya komentar-tanggapan yang saya kategorikan sebagai komentar sampah. Apakah harus menanti admin yang menghapus komentar yang mengganggu!? Tentu tidak; karena ada fitur hapus komentar; jadi gunakanlah fitur tersebut, dengan sebebas-bebasnya.
Lalu mengapa harus ada gambar/foto seperti ini!?
Ini adalah foto/gambar peringatan; sehingga siapa pun, yang melihatnya, pasti sudah tahu bahwa, jika ia berikan komentar - tanggapan sampah, maka akan di hapus. Dan itu tiada ampun.Peringatan, sekali lagi, peringatan; dan bukan permusuhan atau musuhan; sama saja dengan ‘dilarang masuk - dilarang merokok - dilarang kencing di sini - dilarang buang sampah’ dan lain sebagainya. Konsekuensinya adalah, mereka yang suka asal masuk, asal merokok, suka kencing sembarangan, suka bunng sampah sembarangan, menjadi tak suka dan tak nyaman. Mengapa!? Karena kenyamanan mereka terganggu dengan peringatan dan larangan-larangan tersebut.Di samping semua yang di atas, ada juga kewajiban kamu bisa menyampaikan segala informasi terkait pemilik Konten.Kamu aku minta ikut serta mengawasi dan memonitor Konten di disini agar mempublikasikan segala sesuatunya yang ada manfaat, dan bergua bagi kita semua.
Semoga !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar