Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar tentang Suporter Sepakbola Indonesia?
Yang kudengar dan kuperhatikan, lebih banyak timbul kerusuhan ketimbang persahabatan antar sesama suporter..
Setiap klub sepakbola pastinya punya pendukung aka suporter, tapi
sejatinya suporter dari setiap klub itu bukan layaknya musuh bebuyutan.
Toh nantinya kalau setiap klub sepakbola Indonesia bersatu menjadi 1 Tim
Nasional Indonesia, para suporter yang 'tadinya' hanya mendukung klub
tertentu, pastinya akan menjadi pendukung Timnas Indonesia, bukan? dan
pastinya kalian akan duduk berdampingan, bukan lagi berdasarkan klub,
tapi negara.
Kenyataannya?
Barangkali berita ini sudah agak lama. Diberitakan ada beberapa suporter
klub tertentu yang meninggal secara tragis karena dikeroyok oleh sesama
suporter dari tim lawan.
Alasannya? karena si korban bersorak saat tim
kesayangannya mencetak gol (kalo gak salah sih gitu..pura2 tidak tau, heheheee) dan sialnya dilihat
oleh suporter tim lawan. Lalu, apa yang salah? kejadian ini bukan hanya
sekali, tapi lebih.
Bahkan yang kita lihat bersama, para pelaku tetap 'senang' dan barangkali
puas sudah menghabisi korban. Bangga karena telah membunuh? terus gue
musti bilang jagoan gitu? huuuffft :(
Ini bisa menjawab pertanyaan, mengapa setiap ada pertandingan sepakbola
di suatu kota, selalu ada ratusan bahkan ribuan anggota kepolisian untuk
pengamanan. Bahkan ada beberapa mobil semacam tank anggota Brimob dan
bukan tidak mungkin ada mobil Tim Gegana.
gak heran kalo Tim Gegana dateng -,-
Pertanyaan: Ini mau tanding sepakbola atau mau perang?? Apakah
para suporter itu sebegitu ganasnya hingga butuh ribuan pasukan
kepolisian untuk menjaga mereka. Ya, jawaban sudah ada. Sudah ada korban
dari suporter. Ini bukan lagi masalah sportifitas suporter. Suporter,
sejatinya memiliki "attitude" yang baik.
Namanya juga pertandingan, pasti ada yang menang dan kalah. Kalau
dua-duanya menang, kalian buat skor saja sendiri, gak usah capek-capek
ada pertandingan segala. Tim yang menang, bolehlah bersorak, tim yang
kalah, patutlah berbesar hati. Begitu juga suporternya.
harusnya sih begini
Ah, aku sudah bosan melihat berita yang isinya suporter rusuh dan
merusak fasilitas stadion. Kalau begini caranya, mending gak usah ada
suporter saja, kan? Pertandingan berlangsung tanpa adanya suporter.
Keren kayaknya heu :3
Dan ada satu peristiwa nyata yang jelas-jelas kulihat baru-baru ini saat
ada pertandingan sepakbola di kotaku. Waktu itu, aku lagi naik angkot,
tiba-tiba ada segerombolan suporter dari suatu klub mengendarai sepeda
motor knalpot berisik dengan mengibar-ngibarkan bendera tim kesayangan
mereka. Saat itu sedang lampu merah. Otomatis, angkot yang kunaiki
berhenti.
Sedangkan mereka?
Melaju saja dengan santai melewati lampu yang sedang berwarna merah.
Beruntung kendaraan dari sisi sebelah kiri tetap berhenti karena
barangkali sudah hafal dengan kelakuan mereka dan seolah sudah menjadi
pemandangan biasa. Entahlah. But, ayolah pak polisiiii, motor dengan
lampu gak nyala aja ditilang, kenapa mereka yang nerobos lampu merah gak
ditilang?? tanyakan saja pada ilalang yang bergoyang *lalalalala~*
Hal ini menimbulkan ketakutan tersendiri terhadap suporter sepakbola.
Aku pun harus berpikir ribuan kali kalau memang ingin menonton
pertandingan sepakbola. Lebih aman nonton di tv bareng yang tersayang, heuheuuu.
nah gitu, duduk manis :D
Harapan terbesar adalah perubahan "attitude" dari para suporter kita agar
bisa bersikap sportif dan tidak arogan. Kalau timnya menang, ya silakan
senang, tapi kalau kalah, ya jangan bantai suporter yang menang. Itu
artinya, kalian berhati kecil, nyalinya doank yang gede. Pasti gak mau,
kan, ya dibilang pengecut or loser. Okelah. Damai itu lebih indah^^
Sekian dulu, Salam bols bunder...!!!
Yuk Mariii ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar