2 Jul 2012

Krisis "Attitude" Suporter Sepakbola Indonesia ?!!

Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar tentang Suporter Sepakbola Indonesia?

Yang kudengar dan kuperhatikan, lebih banyak timbul kerusuhan ketimbang persahabatan antar sesama suporter..

Setiap klub sepakbola pastinya punya pendukung aka suporter, tapi sejatinya suporter dari setiap klub itu bukan layaknya musuh bebuyutan. Toh nantinya kalau setiap klub sepakbola Indonesia bersatu menjadi 1 Tim Nasional Indonesia, para suporter yang 'tadinya' hanya mendukung klub tertentu, pastinya akan menjadi pendukung Timnas Indonesia, bukan? dan pastinya kalian akan duduk berdampingan, bukan lagi berdasarkan klub, tapi negara.

Kenyataannya?

Barangkali berita ini sudah agak lama. Diberitakan ada beberapa suporter klub tertentu yang meninggal secara tragis karena dikeroyok oleh sesama suporter dari tim lawan.
Alasannya? karena si korban bersorak saat tim kesayangannya mencetak gol (kalo gak salah sih gitu..pura2 tidak tau, heheheee) dan sialnya dilihat oleh suporter tim lawan. Lalu, apa yang salah? kejadian ini bukan hanya sekali, tapi lebih.

Bahkan yang kita lihat bersama, para pelaku tetap 'senang' dan barangkali puas sudah menghabisi korban. Bangga karena telah membunuh? terus gue musti bilang jagoan gitu? huuuffft :(

Ini bisa menjawab pertanyaan, mengapa setiap ada pertandingan sepakbola di suatu kota, selalu ada ratusan bahkan ribuan anggota kepolisian untuk pengamanan. Bahkan ada beberapa mobil semacam tank anggota Brimob dan bukan tidak mungkin ada mobil Tim Gegana.

gak heran kalo Tim Gegana dateng -,-

Pertanyaan: Ini mau tanding sepakbola atau mau perang?? Apakah para suporter itu sebegitu ganasnya hingga butuh ribuan pasukan kepolisian untuk menjaga mereka. Ya, jawaban sudah ada. Sudah ada korban dari suporter. Ini bukan lagi masalah sportifitas suporter. Suporter, sejatinya memiliki "attitude" yang baik.

Namanya juga pertandingan, pasti ada yang menang dan kalah. Kalau dua-duanya menang, kalian buat skor saja sendiri, gak usah capek-capek ada pertandingan segala. Tim yang menang, bolehlah bersorak, tim yang kalah, patutlah berbesar hati. Begitu juga suporternya. 

harusnya sih begini

Ah, aku sudah bosan melihat berita yang isinya suporter rusuh dan merusak fasilitas stadion. Kalau begini caranya, mending gak usah ada suporter saja, kan? Pertandingan berlangsung tanpa adanya suporter. Keren kayaknya heu :3

Dan ada satu peristiwa nyata yang jelas-jelas kulihat baru-baru ini saat ada pertandingan sepakbola di kotaku. Waktu itu, aku lagi naik angkot, tiba-tiba ada segerombolan suporter dari suatu klub mengendarai sepeda motor knalpot berisik dengan mengibar-ngibarkan bendera tim kesayangan mereka. Saat itu sedang lampu merah. Otomatis, angkot yang kunaiki berhenti.

Sedangkan mereka?

Melaju saja dengan santai melewati lampu yang sedang berwarna merah. Beruntung kendaraan dari sisi sebelah kiri tetap berhenti karena barangkali sudah hafal dengan kelakuan mereka dan seolah sudah menjadi pemandangan biasa. Entahlah. But, ayolah pak polisiiii, motor dengan lampu gak nyala aja ditilang, kenapa mereka yang nerobos lampu merah gak ditilang?? tanyakan saja pada ilalang yang bergoyang *lalalalala~*

Hal ini menimbulkan ketakutan tersendiri terhadap suporter sepakbola. Aku pun harus berpikir ribuan kali kalau memang ingin menonton pertandingan sepakbola. Lebih aman nonton di tv bareng yang tersayang, heuheuuu.

nah gitu, duduk manis :D

Harapan terbesar adalah perubahan "attitude" dari para suporter kita agar bisa bersikap sportif dan tidak arogan. Kalau timnya menang, ya silakan senang, tapi kalau kalah, ya jangan bantai suporter yang menang. Itu artinya, kalian berhati kecil, nyalinya doank yang gede. Pasti gak mau, kan, ya dibilang pengecut or loser. Okelah. Damai itu lebih indah^^


Yuk Mariii ~

Tidak ada komentar:

 
Sumber : http://riskimaulana.blogspot.com/2011/12/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2E8tlcOjK