19 Jun 2012

Pintar mengelola uang, Ibarat cerdas bermain sepak bola.

Mengelola keuangan pribadi itu ibarat seperti bermain sepak bola. Dalam kesempatan training mengenai money management for youth, saya selalu menjelaskan bahwa dalam mengelola keuangan, ada 2 strategi yang harus dijalankan, yaitu strategi Ofensif dan strategi Defensif.



football_by_mango_addict 


Apakah strategi ofensif? Strategi ofensif adalah cara mengatur keuangan dengan memakainya untuk menghasilkan uang yang lebih banyak lagi. 

Contoh tindakan ofensif adalah dengan berinvestasi atau menggunakannya sebagai modal usaha. Ibarat bermain sepak bola, ini adalah semua usaha yang dilakukan untuk mencetak gol sebanyak mungkin.

Sedangkan strategi Defensif adalah setiap tindakan yang dilakukan untuk menyimpan dan mengamankan uang yang sudah kita miliki. Contohnya dengan menabung, membatasi pengeluaran, berhemat, atau menahan diri tidak membeli barang yang tidak diperlukan. Ibarat bermain sepak bola, kita berusaha mengamankan gawang kita agar tidak kebobolan.

Nah, banyak yang bertanya, mana yang lebih baik? Menjadi ofensif atau defensif? Pertanyaan yang sama juga bisa diajukan pada para pelatih sepak bola, mana yang lebih bagus, menyerang atau bertahan? Tentu jawabnya adalah dua-duanya. Percuma kita mencetak gol terus tapi di saat yang sama kita juga kebobolan terus. Percuma juga kita menjaga gawang mati-matian tapi tidak pernah mencetak gol.

Tim sepak bola yang kuat dan berprestasi adalah mereka yang bisa menyerang dan bertahan dengan sama bagusnya. Begitu pula dengan mengelola keuangan kita.

Masalahnya, ada banyak orang yang hanya fokus di satu strategi saja. Saya mengenal seseorang yang tidak pernah menabung dan semua uangnya selalu dipakai untuk berbagai investasi dan modal usaha. Sehingga ketika investasi atau usahanya gagal, habislah semua uangnya. Terlalu banyak menyerang lupa bertahan juga bisa membuat kita kebobolan.

Sebaliknya, ada orang yang menyimpan uangnya rapat-rapat dan menabung sebanyak-banyaknya. Sebenarnya memang ini lebih mending daripada kasus di atas. Tapi tetap saja akan merugikan Anda. Mengapa? Karena bunga yang Anda peroleh dari tabungan Anda lebih kecil dari nilai inflasi per tahun. Bahkan bunga deposito saja masih lebih kecil dari nilai inflasi setahun. Jadi bila dipikir-pikir, uang Anda terus berkurang tiap tahun.

Yang sehat adalah, kita memiliki tabungan untuk berjaga-jaga sekaligus menyisihkan sebagian uang kita untuk diinvestasikan dan dijadikan modal usaha. Menyerang sekaligus bertahan dengan baik adalah strategi terbaik.

Bagaimana dengan strategi Anda?

Tidak ada komentar:

 
Sumber : http://riskimaulana.blogspot.com/2011/12/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2E8tlcOjK