Mengelola keuangan pribadi itu ibarat seperti bermain sepak bola.
Dalam kesempatan training mengenai money management for youth, saya
selalu menjelaskan bahwa dalam mengelola keuangan, ada 2 strategi yang
harus dijalankan, yaitu strategi Ofensif dan strategi Defensif.

Apakah
strategi ofensif? Strategi ofensif adalah cara mengatur keuangan dengan
memakainya untuk menghasilkan uang yang lebih banyak lagi.
Contoh
tindakan ofensif adalah dengan berinvestasi atau menggunakannya sebagai
modal usaha. Ibarat bermain sepak bola, ini adalah semua usaha yang
dilakukan untuk mencetak gol sebanyak mungkin.
Sedangkan strategi Defensif adalah setiap tindakan yang dilakukan
untuk menyimpan dan mengamankan uang yang sudah kita miliki. Contohnya
dengan menabung, membatasi pengeluaran, berhemat, atau menahan diri
tidak membeli barang yang tidak diperlukan. Ibarat bermain sepak bola,
kita berusaha mengamankan gawang kita agar tidak kebobolan.
Nah, banyak yang bertanya, mana yang lebih baik? Menjadi ofensif atau
defensif? Pertanyaan yang sama juga bisa diajukan pada para pelatih
sepak bola, mana yang lebih bagus, menyerang atau bertahan? Tentu
jawabnya adalah dua-duanya. Percuma kita mencetak gol terus tapi di saat
yang sama kita juga kebobolan terus. Percuma juga kita menjaga gawang
mati-matian tapi tidak pernah mencetak gol.
Tim sepak bola yang kuat dan berprestasi adalah mereka yang bisa
menyerang dan bertahan dengan sama bagusnya. Begitu pula dengan
mengelola keuangan kita.
Masalahnya, ada banyak orang yang hanya fokus di satu strategi saja.
Saya mengenal seseorang yang tidak pernah menabung dan semua uangnya
selalu dipakai untuk berbagai investasi dan modal usaha. Sehingga ketika
investasi atau usahanya gagal, habislah semua uangnya. Terlalu banyak
menyerang lupa bertahan juga bisa membuat kita kebobolan.
Sebaliknya, ada orang yang menyimpan uangnya rapat-rapat dan menabung
sebanyak-banyaknya. Sebenarnya memang ini lebih mending daripada kasus
di atas. Tapi tetap saja akan merugikan Anda. Mengapa? Karena bunga yang
Anda peroleh dari tabungan Anda lebih kecil dari nilai inflasi per
tahun. Bahkan bunga deposito saja masih lebih kecil dari nilai inflasi
setahun. Jadi bila dipikir-pikir, uang Anda terus berkurang tiap tahun.
Yang sehat adalah, kita memiliki tabungan untuk berjaga-jaga
sekaligus menyisihkan sebagian uang kita untuk diinvestasikan dan
dijadikan modal usaha. Menyerang sekaligus bertahan dengan baik adalah
strategi terbaik.
Bagaimana dengan strategi Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar