22 Mei 2012

Hati-hati dengan Sahabat, Perlukah?


Sahabat, pasti semua kokiers mempunyai seseorang ataupun beberapa orang sahabat, baik yang tinggal berdekatan maupun berjauhan, baik yang dekat dihati maupun hanya sekedar sahabat peneman makan siang.
Sahabat tempat untuk mencurahkan perasaan, baik itu rasa senang, gembira ataupun sedih dan duka. Apalagi didunianya kaum perempuan, sahabat benar-benar memegang peranan sangat penting salah satu sebabnya dikarenakan kaum perempuan lebih ekspresif menunjukkan perasaan-perasaan yang sedang dialaminya sementara kaum pria cenderung menyimpannya untuk diri sendiri. Semisal disaat seorang wanita sedang sedih karena marahan dan gencatan senjata dengan sang kekasih dalam hitungan menit berita tersebut akan tersebar keseparoh wilayah bumi.

Nah karena kaum hawa ini yang memang sudah komplikasi bin rumit serta sensitive dari sononya membuat kebanyakan kaum adam hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengurut dada, bener lho jeng “Men from Mars Women from Venus” yang arti harfiahnya memang perempuan dan lelaki udah beda beneur dari sononya hehe…, so ini juga mungkin yah yang membuat kaum hawa lebih cenderung dikelilingi oleh circle of friends dibandingkan para kaum adam.
Amat sangat jarang kan kita melihat kaum Adam asyik bergossip ria over the phone talking about anything yang absolutely nothing. Sementara kaum perempuan huhuhu…ayo siapa yang nggak suka berlama-lama teleponan ataupun chatting yang terkadang kalau dipikir-pikir pembicaraannya pun seputar tetek dan bengek. Membicarakan perihal artis yang ini, model yang itu. Rumahnya si anu mobilnya siono. Belum lagi kalo lagi membicarakan fashion, seputar rawat merawat tubuh, wajah dan ratusan hal lainnya. Nggak heran program-program infotainment laris manis digemari kaumku ini (hehe termasuk diriku lah yau). Eh it's doesn’t mean kaum pria nggak punya sahabat lho, tapi dibandingkan kaum wanita…walah yah jauh tho mas (dalam jumlah quantity lho, nggak tau yah kalo dalam jumlah quality dan mungkin ada pengecualian untuk Penyanyi Dangdut idola para female kokiers hehe…)
 
Kembali ke topic sahabat, dulu disaat saya masih amat muda saya bertanya-tanya sendiri, apa sih artinya a real sahabat a.k.a BFF atau best friend forever? Siapakah mereka yang termasuk dalam kategori ini? Apakah sahabat kita sedari kita kecil ataukah sahabat yang benar-benar ada disaat kita perlukan. Apakah persahabatan ditentukan oleh waktu ataukah ditentukan oleh kecocokan. Setelah saya bertambah umur sejalan dengan bertambahnya pengalaman saya bisa mulai memahaminya. Ya benar memang “a friend in need is a friend indeed” yang dalam arti harfiahnya kira-kira seorang sahabat memang benar-benar seorang sahabat sejati disaat mereka itu ada disaat kita dilanda kesusahan dan akan terus menemani, mensupport serta menghibur diri untuk bangkit kembali.

Banyak juga sahabat yang hanya kita punyai in a short period of time. Misal sahabat baik di bangku SMA, perkuliahan ataupun teman ditempat kerja sebelumnya yang saat ini sudah tidak pernah lagi ada komunikasi. Mungkin dikarenakan kesibukan, waktu maupun jarak. So apakah mereka masih terhitung masuk kedalam “circle of friends” kita?  Jawabannya berpulang kepada masing-masing individu.
 
Nah yang lagi ngetrend saat ini nih sahabat di dunia maya. Siapakah yang termasuk sahabat  di cyber world ini? Apakah mereka bisa kita percaya sebagai sahabat apalagi menjadikannya sahabat dekat?
Well jawabannya tergantung juga kepada masing-masing individu tersebut, saya punya contoh-contoh real kalo persahabatan didunia maya itu ada dan nyata. Ya nggak jauh-jauhlah adanya Koki ini juga menjadi ajang mencari, bertemu dan mendapat sahabat diantara sesama penghuni kolong dunia, tul nggak saudara-saudara.

Tapi bagaimanapun juga kita seyogyanya tetap berhati-hati. Saya selalu menerapkan teori berhati-hati entah itu didunia maya ataupun di dunia nyata, karena nggak selamanya persahabatan itu mulus lus seperti jalan tol (wong jalan tol aja nggak selalu mulus kok). Banyak yang menemui kendala bahkan berujung pada perpisahan. Kokiers semua pasti mengalami kan masa-masa bertengkar dengan sahabat. Dimana awalnya sebuah persahabatan bisa begitu indah tapi diakhiri dengan pertengkaran ataupun PHS  (Pemutusan Hubungan Sahabat). Yang menjadi sebab pemutusan hubungan persahabatan ini ada beragam banyaknya. Entah itu karena perselisihan paham, pengkhianatan ataupun penipuan. Wuah syerem amat sih, yup tapi hal ini nyata adanya. Hal-hal ini yang menarik buat saya untuk dibahas bersama kokiers semua.

Perselisihan paham ataupun beda pendapat diantara sesama sahabat adalah hal yang wajar, begitupun halnya kita alami dengan kekasih ataupun suami sendiri. Malahan dengan adanya perbedaan pendapat membuat kita lebih mengenal dan mengerti sahabat kita yang nantinya malahan akan lebih mendekatkan hubungan persahabatan kita tersebut, walaupun adakalanya juga menjadi penyebab berakhirnya persahabatan itu sendiri. Tergantung perspektif dari masing-masing individu.
 
Pengkhianatan diantara sahabat.
Coba unjuk jari siapa yang merasa pernah dikhianati sahabat sendiri? 1-2-10-100-200 wuah ada banyak euy yang unjuk jari. Ya ada kalanya kita merasa dikhianati oleh sahabat sendiri, ada bermacam kasusnya. Seperti sahabat yang kita percayai ternyata banyak berbohong selama ini. Saya sendiri mengalami hal ini baru-baru ini. Kecewa dan sakit ya sudah pasti, tapi ini suatu peringatan supaya saya terus menerapkan teori berhati-hati itu tadi. Apakah saya akan memutuskan tali persahabatan saya dengan sahabat saya tersebut?, saya rasa nggak, hanya saya turunkan dari tingkat sahabat dekat menjadi sahabat for fun. 

Oh ya ini teori saya pribadi lho, buat saya sahabat itu saya bagi 3 tingkatan.
Sahabat sejati, sahabat dekat dan sahabat for fun. Sahabat sejati mereka yang benar-benar saya rasakan sebagai BFF, factor waktu dan kecocokan bermain disini. Makin lama dan awetnya persahabatan kami menjadi factor utama saya menempatkan mereka menjadi sahabat sejati, yang walaupun terpisah jauh tapi persahabatan kami nggak lekang dimakan jarak dan waktu.
Sahabat dekat, sahabat yang bisa tinggal berdekatan maupun berjauhan dan saya rasa cocok berteman dengan meraka, tapi saya belum mengenal mereka lebih lama dan lebih dalam lagi. Bisa saja mereka hanya dekat sesaat seperti yang saya bilang sebelumnya teman in a short period of time, mungkinkah akan berlanjut? Belum tahu biarlah waktu yang akan menjawabnya.
Dan terakhir  sahabat for fun yaitu sahabat untuk acara yang fun dan asyik-asyik saja. Sahabat-sahabat yang datang timbul hilang berganti. Nah kalo TTM (teman tapi mesra) atau TTS (teman tapi suka) itu sih udah lain soal hehe kidding lho.

Kembali ke permasalahan, terkadang ada juga orang yang sudah kita anggap sebagai sahabat ternyata senang menyebarkan gossip ataupun rahasia hidup kita yang selama ini kita percayakan padanya, wuih untuk yang satu itu kita benar-benar harus berhati-hati. Sayapun nggak tau sampai dimana sih batasan kita untuk menceritakan hal-hal yang kita alami dalam hidup ini pada sahabat kita. Kalau untuk saya pribadi saya hanya menceritakan hal-hal yang menjadi ganjalan dihati kepada sahabat dekat dan sahabat sejati.

Ada lagi contoh yang lebih parah yaitu sahabat yang mengambil hak milik kita yang berharga. Definisi hak milik ini bisa merupakan benda, uang ataupun orang terkasih. Ini bisa dikategorikan sahabat yang berkhianat dan menipu. Sudah nggak asing lagi kan kokiers ada banyak kasusnya sahabat kita sendiri menipu kita, seperti pinjam meminjam uang yang akhirnya nggak akan pernah kembali uang tersebut hihihi alesan aja deh pinjem pinjem. Kalau materi sih masih gampang dicarilah, nah kalau sahabat kita sendiri mengambil kekasih ataupun suami kita, wualah lah lah…ciloko 13 suakitnya hati ini pastinya. Kasus seperti ini nggak hanya menimpa kaum celebrity seperti Denise Richards dan Heather Locklear, tapi diseputar kitapun banyak terjadi.
Contohnya salah satu sahabat saya yang ternyata mempunyai affair dengan suami salah satu sahabat yang lain? Ampyun terus terang untuk kasus yang ini saya speechless nggak tahu harus ngomong apa, hatipun sibuk mengutuk dan bertanya-tanya kok ya tega-teganya. Despite of nggak ada asap tanpa ada api, atau dalam arti kesalahan ada dikedua belah pihak entah siapapun yang memulai, tapi sahabat yang seperti ini harusnya ingat penataran P4 dong (Pedoman Pengamalan dan Pengkhayatan Persahabatan). So what's the point punya sahabat yang kayak gini nih. Untuk kasus seperti ini saya pasang alert extra hati-hati.   

So KoKiers
walaupun baik buruknya sahabat bagaimanapun juga kita tak bisa hidup tanpa mereka. Walaupun ada seorang sahabat saya bilang begini, “dia nggak mau punya sahabat dekat karena selama ini sahabat dekatnya pergi satu persatu, entah karena pergi pindah tempat tinggal nun jauh disana, ataupun pergi ketempat yang lebih jauh lagi yaitu alam baka. Kehilangan sahabat-sahabat dekatnya ini membuat dirinya trauma dan nggak menginginkan mempunyai sahabat dekat, dia bilang dia nggak akan tahan untuk kembali merasakan kehilangan sahabat dekatnya".Well kembali lagi keperbedaan perspektif pada masing-masing individu. Tapi untuk saya sendiri, saya akan tetap mencari sahabat-sahabat baru, membina hubungan dengan sahabat-sahabat lama dan juga mengenang sahabat-sahabat yang datang in short period time of my life. Tetap dengan mengaplikasikan teori hati-hati dan proses screening untuk menghindarkan hal-hal buruk yang nggak saya inginkan.

Akhir kata untuk semua sahabat saya  dimanapun kalian berada, terima kasih telah ikut berpartisipasi membuat hidupku lebih berwarna, lebih berasa dan lebih bermakna. Selalu banyak cinta untuk semua.

 
Dch - Vancouver, Kanada
KOMPAS

Tidak ada komentar:

 
Sumber : http://riskimaulana.blogspot.com/2011/12/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2E8tlcOjK