19 Des 2011

Tentang Saya ala Saya Sendiri !!!

“Saya ceritakan diri saya, Silahkan giliran anda coba ceritakan tentang diri anda ??!”



 
Mungkin setiap kali kalian wawancara, nth itu msk organisasi, melamar pekerjaan, cari beasiswa dll, kalimat di atas sudah akrab di telinga. Perintah untuk menceritakan diri sendiri, nth kenapa begitu sangat membingungkan untuk sepersekian menit bagi saya. Mungkin bagi kalian hal itu mudah, karena ngerasa sudah ngerti diri kalian sendiri (atau hanya sekedar sok ngerti). Nah di sini permasalahannya. Saya sangat kurang paham untuk mendefinisikan sesuatu dan mencari apa sebenarnnya hakikat yg melekat pada diri saya sendiri. Mungkin hal ini karena kebanyakan fokus sama hal2 berbau “pasti” sampai-sampai hal transien seperti kepribadian itu, benar2 membuat bingung nan punyeng. Tapi kali ini saya ingin mencoba menebak-nebak diri saya sendiri. Semoga tebakan itu benar.

Yaahh.. saya menilai diri saya ini simpel, karena saya menganut paham “easy going”. Maksudnya adalah segala sesuatu yang meribetkan bisa disederhanakan jika kita mau berpikir sederhana. Mungkin yang mendasari saya berpikir seperti itu karena didikan teknik yang selalu mendoktrin saya untuk berpikir: “efisien, murah, sederhana” atau dalam bahasa awan “murah meriah”. Saya sangat paham, saya hidup dan saya ada sekarang itu sangat ribet alur dan prosesnya. Proses menjalaninya pun sangat rumit, banyak hal yang terjadi dan sangat transien (postingan saya sebelumnya tentang hidup). Maka dari itu saya menilai saya ini pengen menyederhanakan segala masalah. Agar apa? Agar semua masalah itu tidak membuat beban bagi otak dan pikiran saya, juga bagi fisik saya. Hemm itu harapannya.. tapi faktanya sangat sulit. Hahaha…

Yaah, begitulah.. kadang hidup saya ini membuat saya pusing. Haahaha, tapi tak apalah.. byk org yang sukses melewati hidup sampai ia meninggal. Semoga saya salah satunya. Amieeen…

Hemm… saya selalu ingin menjadi org yang baik. Dalam artian kalau bisa menjadi yang terbaik bagi org2 yang saya sayangi. Pernah seorang teman saya bilang, “jangan bilang diri kamu itu baik, karena itu berarti kamu sebenarnya tidak baik”. Haha.. bingung dan paradox ya. Tapi yang saya tangkap adalah jangan merasa diri anda “org yg baik” sekarang, cobalah untuk menjadi lebih baik lagi karena batasan baik itu tidak jelas. Bagi saya sifat2 terpuji yang kita pelajari waktu SMP SMA itu mencerminkan 2(dua) golongan org, “orang baik dan orang polos”. Maksudnya adalah jika kita terlalu baik (saking baiknya, diri sendiri terlantar) maka kita termasuk org yg polos, orang yang baik itu (orang yang paham akan keadaan baik dan bisa menempatkan posisinya). Memang sulit menjadi org baik. Selama setan berada di muka bumi, org baik itu punya beribu rintangan.

Oke setiap org pasti punya kelemahan dan kelebihan. Bagi saya untuk karakter sesorang, hal ini tidak berlaku. Tidak ada org yang punya kelemahan sifat kecuali dia memang pasrah. Jika ia pengen punya semua kelebihan sifat2 terpuji, bisa2 saja asal dia tekun (tapi hal kyk gini kadang juga tergantung bakat). Tapi walaupun begitu, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan bagi saya hal itu wajar dalam proses ia ingin menjadi baik (khilaf). Kecuali kesalahan itu berulang2 dan tidak ada kesadara ingin berubah. Bagi saya orang ini terkesan pasrah dan tidak tau diri. Oke berubah itu sulit, tapi bagi saya sulit itu bakal terjawab seiring niat yg kuat dan waktu. Kadang saya sendiri merasa sangat sulit dan pengen pasrah, “terima ajalah diri ini kyk gini” tapi kadang2 setiap kali saya mempertahankan sifat lemah saya, hal itu cendrung membuat masalah. Lagi-lagi saya hanya berharap dan berusaha memotivasi diri sendiri. Ayohh.. jangan kyk gini, bisa kacau hidup dan bisa bikin gila.

Diri orang itu terbentuk dari banyak faktor menurut saya. Lingkungan dan orang tua salah satu yang paling sangat berpengaruh. Lingkungan seperti budaya di daerah kita tinggal dan interaksi antar org2nya bisa membuat orang terpengaruh dan mengikuti secara tidak sadar. Cara pandang, sikap, dan lontaran2 ajaran orang tua juga bisa membentuk karakter seseorang. Hemm bagi saya lingkungan, ajaran orang tua dan pengalamanlah yang membuat saya seperti ini sekarang. Tiap2 tingkatan umur, anak2, remaja, dewasa punya gaya sifat yang berbada, yaa tentunya saya yang sekarang sangat absrak dan bikin bingung. Hahaha… itu Cuma perasaan saya saja.

Terakhir saya ingin bilang. Usia baligh seseorang sudah bisa berpikir secara benar. Proses untuk memilah hal yang baik dan hal yang buruk sampai ia mati pun masih berlanjut. Kalian tau hal2 yang baik (menurut cara pandang kalian). Dari gaya berpikir tiap2 org yg berbeda bisa mendefinisakan baik itu bisa seperti apa saja. Saya tau baik itu seperti apa dan bagaimana saya harus menjalaninya. Tapi saya sangat sulit untuk berkaca apa yang telah saya capai jika saya tidak memiliki kaca itu. Maka dari itu bagi saya pasangan yang selalu mendampingi bisa sangat mengetahui dan merasakan. Mintalah untuk berintropeksi diri. Dengarlah!! saya Cuma ingin mendengar diri saya di mata ia. Saya Cuma ingin menjadi yang terbaik bagi ia, hal yang seperti ini terbilang baik bukan?

Yahh lagi-lagi tebakan saya sendiri abstrak. Tidak ada sifat2 diri sendiri yg spesifik, saya lontarkan dari kalimat2 diatas. Hanya memutar2 dan balik lagi. Hahaha.. tak apalah ..  
(bukan bermaksud apa apa, saya Cuma ingin berbagi kepada anda). 

Kesimpulannya adalah saya ingin jadi org yang baik di mata orang yang sangat saya sayangi sekarang, tentu yang melihat bukan dari kedua bola matanya. Tapi dari MATA HATI terdalamnya.

Semoga hal ini terwujud. Aamiin…!!!

Tidak ada komentar:

 
Sumber : http://riskimaulana.blogspot.com/2011/12/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2E8tlcOjK