Dalam beberapa hari ke depan, tahun 2011 akan segera berganti, dan tahun 2012 akan menjelang. Ini tahun baru Masehi, tentu saja, kerana tahun baru Hijriyah telah terjadi satu minggu yang lalu. Bagi kita orang Islam, ada apa dengan tahun baru Masehi?
Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun
Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama
setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, dia memutuskan
untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan
sejak abad ketujuh SM. Dalam menyusun kalendar baru ini, Julius Caesar
dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang
menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi
matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.
Satu
tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari
dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM
dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat
tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teori
dapat menghindari penyimpangan dalam kalendar baru ini. Tidak lama
sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan
Quintilis dengan namanya, iaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan
Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus,
menjadi bulan Agustus.
Saat
ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci
umat Kristian. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi
tradisi sekular yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional
untuk semua warga Dunia.
Pada
mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung
sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender
Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius
XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini
seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.
Perayaan Tahun Baru Zaman Dulu
Seperti
kita ketahu, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait
dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka—yang tentu saja sangat
bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap
tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai
dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur
mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan
terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam legenda
negara Brazil.
Seperti
halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah
potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan,
mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar
Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari
diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan
yang satu lagi menghadap ke belakang).

Sedangkan
menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan
pesta perayaan New Year's Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya
tidak akan kekurangan makanan selama setahun penuh. Bagi orang Kristian
yang majoriti menghuni belahan benua Eropah, tahun baru masehi
dikaitkan dengan kelahiran Jesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga
agama Kristian sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Jesus lahir
pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Jesus lahir disebut
tahun Masehi.
Pada
tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan
teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses
sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau
Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di
Lousiana. Di Amerika Syarikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam
sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Disember, di mana orang-orang pergi
ke pesta atau menonton program televisyen dari Times Square di jantung
kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat loceng tengah
malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan
orang-orang meneriakkan "Selamat Tahun Baru" dan menyanyikan Auld Lang
Syne.Di negara-negara lain, termasuk Malaysia dan Indonesia ? Sama saja!

Bagi
kita, orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan
semakin ikut andil dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang
hebat. Sementara beberapa minggu yang lalu, kita semua sudah melewati
tahun baru Muharram, dengan sepi tanpa gemuruh apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar