26 Apr 2013

Berbuat Sesuai Porsi dan Posisi.

<i>Porsi dan Posisi</i>
Porsi dan Posisi

Pernahkah anda mengalami hal-hal berikut ini di kehidupan pekerjaan anda :
  1. Anda punya jabatan, tapi fungsi dari jabatan anda dilakukan oleh orang lain
  2. Anda seringkali diberi tugas yang bukan kewenangan anda, sehingga orang lain yang seharusnya lebih berwenang merasa tak dihargai (baik oleh anda atau atasan anda)
  3. Anda merasa bingung, kenapa kebijakan yang seharusnya jadi wewenang anda, dikeluarkan oleh orang lain…
Kalau tak pernah… saya hanya bilang Alhamdulillah… berarti anda bekerja sesuai porsi dan posisi yang diamanatkan ke anda. Kalau jawabannya pernah, berarti anda, atasan anda atau lingkungan pekerjaan anda harus belajar banyak dari sepakbola…

<i>Pertahanan Terakhir</i>
Pertahanan Terakhir

Dalam sepakbola, kemenangan adalah tujuan utama. Kemenangan dapat diraih dengan menciptakan gol sebanyak-banyaknya. Terciptanya gol merupakan tanda dari kemenangan atau kesuksesan. Semakin banyak tim anda mencipta gol, maka semakin besar peluang tim anda memperoleh kemenangan. Untuk menciptakan sebuah gol yang berujung pada kemenangan, dibutuhkan kerja sama tim. Kerja sama yang hanya mungkin tercipta apabila setiap individu bertindak sesuai porsi dan posisinya saat bertanding.

Seorang kiper bertugas menjaga gawangnya agar tidak kebobolan. Tugas utamanya tidak mencetak gol, melainkan menepis atau menangkap bola agar gawang yang dijaganya tidak kebobolan. Melihat fungsinya, tak heran kalau posisinya jelas lebih banyak berada dibawah mistar gawang.  Ia menjadi satu-satunya individu yang bertahan paling akhir. Semua harapan bertumpu pada dirinya ketika bola meliwati barisan bertahan yang ada didepannya. Pemain lainnya pun demikian, Pemain bertahan bertugas menjaga lawan agar tidak menguasai bola di area pertahanannya, Menghalau bola agar tidak membobol gawang dan sesekali membantu serangan apabila diperlukan (diinstruksikan demikian oleh pelatih). Ingat ! Sesekali ! Tak sering-sering menyerang sehingga posisinya terlena berada garis tengah lapangan atau di barisan depan. Individu lainnya pun demikian, midfielder atau pemain tengah menjaga keseimbangan tim saat bertahan dan menyerang, sehingga tim kokoh saat bertahan dan solid saat menyerang. Sedang pemain depan atau striker, tugasnya adalah membuka ruang serang dan yang paling utama adalah : Mencetak Gol !
Semua posisi dalam sepakbola harus dilakukan sesuai porsi yang disepakati oleh pemain dan pelatih. Pemain bertahan harus lebih banyak bertahan dibanding menyerang begitu pun sebaliknya. Tak boleh seorang striker berlama-lama di jantung pertahanan sendiri. Sebab tugasnya adalah mencetak gol, bukan bertahan. Hanya dengan menjaga posisi dengan baik sesuai dengan porsi tugas, maka tim tersebut akan memperoleh kemenangan. Anda bisa bayangkan kalau semua pemain berlomba-lomba mencetak gol, termasuk kiper. Maka yang ada bukanlah menang, melainkan kebobolan banyak gol. Bayangkan pula kalau semua berlomba-loba untuk bertahan, hasilnya : tak akan ada gol yang tercipta.


Proses Kreatif
Anda bisa jadi akan menyangkal tulisan saya di atas  dengan kalimat “Bagaimana dengan Bek yang mencetak gol ?” atau “Bagaimana dengan kiper yang bisa mencetak Gol ?”. Dalam sepakbola, setiap individu diperbolehkan berkreativitas sehingga gol dapat tercipta.  Posisi kiper pun diperbolehkan untuk bisa mencetak gol. Seorang Rogerio Ceni, seringkali maju dan mencetak goal untuk timnya. Ia pun menjadi kiper tersubur  sepanjang masa oleh International Federations of Football History and Statistics (IFFHS). Tapi ia bukan kiper yang terbaik. Sebab ukuran terbaik bagi seorang kiper bukan karena sering mencetak gol, melainkan prestasinya dalam menjaga gawang agar tidak kebobolan. Untuk yang terbaik sepanjang masa, IFFHS memilih Gianluigi Buffon. Mau tahu berapa banyak gol yang diciptakan Gigi Buffon selama berkarir ? ’0′ alias tak ada gol yang diciptakannya. Prestasi Buffon bermain sesuai porsi dan posisi membawanya sebagai kiper yang diperkirakan mahal dalam bursa transfer tahun ini.

Bek Tersubur !
Tersubur
beckenbauer_libero
Terbaik

Posisi bek pun demikian. Untuk urusan mencetak gol, IFFHS menempatkan Ronald Koeman sebagai bek tersubur sepanjang massa dengan raihan 193 gol dalam 533 pertandingan. Namun ukuran bek terbaik belum tentu Koeman. Saya nyatakan ‘belum’ karena IFFHS sampai sejauh ini belum membuat statistik bek terbaik sepanjang masa (Kalau anda punya datanya bolehkah saya memintanya ?). Namun saat saya  mencari data bek terbaik sepanjang masa, nama Franz Beckenbauer seringkali disebut oleh sejumlah pengamat sepakbola. Hal ini didasarkan pada kemapuan Franz dalam mempertahankan wilayahnya dengan ‘sapuan’ kakinya.
Masih Mahal
Masih Mahal
JT : Harga Mahal !
Harga Mahal

Seorang Bek dihargai mahal bukan karena kesuburannya, tapi karena kekuatan dan konsistensinya dalam menjaga daerah pertahanan. Sampai sejauh ini Rio Ferdinand (MU) dinyatakan sebagai bek termahal dengan harga 29, 1 Juta Pound, saat pindah dari Leeds United ke Manchester United pada tahun 2002 (Top Skor 24 Juli 2009). Berapa torehan gol Ferdinand saat membela Leeds ? Bersama Leeds ia bertanding 54 kali dan hanya mencetak 2 gol. Bersama Manchester United ia bertanding 311 kali dan hanya mencetak 7 gol. John Terry (Chelsea) adalah salah satu contoh lain bek yang dihargai mahal pada bursa transfer tahun ini. Terry dihargai 50 juta Pound oleh Manchester City dan diiming-imingi gaji tinggi sebesar  250 ribu pound. Sebuah gaji yang akan membuat Terry menjadi pemain bergaji paling tinggi di dunia. Sebuah harga yang pantas untuk seorang pemain yang konsisten dengan posisinya dan bermain sesuai porsinya. Mau tahu torehan golnya selama berkarir di Chelsea ? Hanya 17 gol dari 272 kali bertanding !


Menjadi Kiper atau Bek adalah posisi yang sangat penting untuk meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan. Konsisten pada posisi dan bermain sesuai porsi adalah kunci agar keseimbangan tim terjaga. Mencetak gol adalah kreativitas. Bek atau kiper sekalipun, sesekali boleh naik ke barisan depan dan mencetak gol. Tapi kalau keliwat sering hingga melupakan posisi dan porsi sebenarnya, maka riwayatnya sebagai kiper atau bek akan tamat. Ia akan dicatat sebagai kiper atau bek yang sering blunder.


Back To Life
Posisi dan porsi sebagai pemain sepakbola hampir sama dengan kehidupan yang berjalan ini. Mungkin lebih tepatnya dalam berkarir/bekerja. Saat kita berposisi sebagai kiper, maka kita harus konsisten dengan posisi tersebut. Sesekali berkreasi dengan mencetak gol, bolehlah… Tapi jangan sampai keseringan mencetak gol dan melupakan posisi. Itu tandanya kita sudah bekerja melebihi porsi. Porsinya menghalau/menangkap bola, kok malah mencetak gol. Maka striker pun jadi iri. Rasa iri membuat keseimbangan terganggu. Lalu bagaimana solusinya kalau memang pandai mencetak gol, padahal posisi sekarang adalah kiper ? Jawabannya satu : Komunikasi. Jangan ragu untuk bilang sama manager atau pelatih bahwa anda bisa jadi striker. Buktikan itu pada latihan atau pertandingan. Untuk dunia kerja, buktikanbahwa anda layak mencetak gol saat diberi tugas sebagai ‘striker’ mewakili perusahaan. Berusaha sebaik mungkin saat dipercaya. Hasilnya, serahkan pada manajer, apakah memang anda layak berposisi striker dibanding kiper.


Nah… untuk anda yang seringkali tidak dianggap oleh atasan saat menjalankan tugas sesuai posisi, atau bahkan porsi pekerjaan anda dilakukan oleh orang lain yang posisinya beda dan atasan anda merestuinya. Anda sebisa mungkin mengkoreksi diri. Sebagai contoh sederhana, anda berposisi kiper, tiba-tiba tugas menepis bola diberikan kepada kawan anda yang berposisi sebagai bek. Bek memang tak boleh menepis bola dengan tangan, tapi bek ini diperintahkan oleh atasan anda untuk menepis dengan kaki dengan posisi berdiri terus-terusan dibawah di garis gawang berdampingan dengan anda. Sehingga terkesan ada ’2 kiper’ dalam satu pertandingan, maka sudah saatnya anda mengkoreksi diri. Sudahkah anda layak disebut sebagai kiper ? Seberapa sering anda menyelamatkan gawang ? Sebab jangan-jangan bek tersebut diperintahkan oleh atasan anda, karena anda sebagai kiper lebih sering maju ke depan dengan ambisi mencetak gol, sehingga ambisi anda menjadi top skorer terpenuhi !

Hal yang sama berlaku pula untuk posisi lainnya. Saat diberi tugas menjadi striker, sudahkah bekerja sesuai porsi ? Sudahkan berfungsi sebagai pencetak gol ? Apakah sudah tepat dibilang sebagai striker ? Kalau masih sering mandul dalam mencetak gol, lebih sering menggocek dibanding menembak ke gawang, dan lebih sering di tengah dibandingkan berada di dekat bek lawan. Maka anda harus maklum kalau manajer semakin tak percaya dengan kemampuan anda.

Kalau memang anda sudah merasa melakukan apa yang sesuai dengan porsi dan posisi anda dalam pekerjaan, dan anda tetap tak dipercaya. Maka yang dibutuhkan hanyalah komunikasi dan ketegasan. Katakan pada manajer bahwa tidak perlu ada dua kiper dalam satu pertandingan. Cukup satu, dan katakan kalau memang anda sudah tak dipercaya, maka lebih baik anda mencoba posisi lain atau pindah ke tim lain ! Saya tahu bahwa ini lebih mudah dikatakan dari pada dilakukan. Namun dalam hidup, perbuatan dan ketegasan sangat perlu untuk meyakinkan seseorang akan kemampuan kita.

Manajer dan pelatih pun bukan berarti tak bisa salah dalam porsi dan posisi. Manajer yang baik, tidak akan menciptakan suasana tim menjadi keruh. Kalau ia mengutak-ngatik sesama bek atau kiper, hal ini masih dimaklumi. Tapi kalau ia memposisikan bek sejajar dengan kiper dalam sebuah pertandingan, maka ia akan dipertanyakan kemampuannya menciptakan keseimbangan dalam tim untuk mencetak gol dan meraih kemenangan (baca: kesuksesan)


So’ Berbuatlah sesuai porsi dan posisi, maka anda akan dihargai lebih mahal…

Tidak ada komentar:

 
Sumber : http://riskimaulana.blogspot.com/2011/12/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2E8tlcOjK