Friend, sering tanpa sengaja
kita mengeluh ketika bertemu dengan kesulitan hidup yang pastinya nggak
sesuai dengan selera kita. Banyak ekspresi yang kita keluarkan, sekedar
untuk melegakan hati.
Padahal, semua orang juga tahu kalau
hidup itu bagai dua sisi mata uang. Ada sedih, ada senang; ada sukses
ada juga gagal. Memang manusiawinya, setiap orang di dunia pasti
berharap untuk mendapatkan hal- hal yang positif saja. Hiduppun
diharapkan dapat dilalui dengan mulus saja tanpa cobaan yang berarti.
Tapi tahukah friend, dunia ini
jelas bukan surga, dimana kita bisa mendapatkan segala sesuatu yang kita
inginkan? Dimana semua pasti berawal dan berakhir dengan bahagia, kan?
Yups, dunia memberi kita ketidak
sempurnaan dari segala sesuatu. Tapi sayang, kenyataan inilah yang
membuat banyak dari kita akhirnya berbelok dan berbalik arah menjauhi
Allah. Seperti gelap mata dan hati, pikiran dan mental kita juga
akhirnya terkuasai oleh nafsu , karena nggak bisa sama sekali menerima
kesedihan, kekalahan, kejatuhan, serta kegagalan.
Parahnya, kita yang mengaku menderita
dengan keadaan yang serba sulit itu, malah justru "menikmati". Kok bisa
gitu? yups, dimana- mana kalau orang kesakitan itu akan pasti berusaha
untuk sembuh atau paling nggak mengurangi rasa sakit itu. Tapi
kebanyakan dari kita justru bertahan dalam keadaan yang sama, hanya
meratap, doing nothing, dan atau malah asyik menyalahkan
siapapun kecuali diri kita, bahkan Allah SWT. Dengan semua "kesibukan"
itu, kita akhirnya malah lupa untuk berbenah diri dan menuju pada
keadaan yang lebih baik.
Kalau kita tetap saja bertahan dengan
mental 3 M ; Menyalahkan orang lain, Mencari alasan dan Melakukan
pembenaran, maka dijamin, sampai matahari terbit dari baratpun, kita
nggak akan pernah bangkit.
Benar- benar friend, akar
masalah yang sebenarnya bukan pada keadaan yang terlalu menghimpit kita.
Bukan juga karena Allah yang salah nulis nasib kita, tapi pastinya
adalah kembali kepada diri kita masing-masing.
Nah, di momen Ramadhan ini pastinya
bakalan pas banget buat kita untuk menghukum diri sendiri dengan
memperbanyak instropeksi. Tanamkan dalam diri kalau gagal itu biasa friend,
dicaci dan direndahkan, dihina dan atau tersakiti dan paket kumplitnya
itu juga standart banget. Nggak Cuma kita yang ngalami namanya cobaan
hidup. Bahkan para nabi sekalipun juga sama loh.
Yuk kita simak dulu firman Allah SWT dalam surat QS. Al Baqarah : 214,
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan
masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah
datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah
itu amat dekat. “
Tuh kan, ternyata benar, kalau
sesungguhnya semua cobaan itu adalah untuk menyadarkan kita tentang
kelemahan kita sebagai manusia. Dan lewat berbagai cobaan hidup juga,
Allah juga ingin menyadarkan kita untuk selalu dekat denganNya.
So, jangan buang- buang waktu dengan
hanya fokus kepada masalah yang lagi membelit kamu. Justru poin yang
terpenting adalah gimana kita bangkit dan bahkan menjadi lebih baik
alias naik level setelah mengalami berbagi cobaan itu.
Apakah kamu tahu friend, orang- orang sukses yang telah kita saksikan saat ini dan atau yang tercatat oleh sejarah, ternyata juga nggak smooth aja loh capai impian mereka. Jatuh bangun mereka alami. Bahkan kebodohan dan kegagalan sempat jadi bagian hidup mereka.
Apakah kamu tahu friend, orang- orang sukses yang telah kita saksikan saat ini dan atau yang tercatat oleh sejarah, ternyata juga nggak smooth aja loh capai impian mereka. Jatuh bangun mereka alami. Bahkan kebodohan dan kegagalan sempat jadi bagian hidup mereka.
Sebut saja Thomas Alva Edison. Di masa
kecilnya, ketulian dan kebodohan menjadi cobaan terbesar bagi hidupnya.
Sampai- sampai nih, di sekolahnya, sang guru mengusulkan untuk
mengeluarkannya dari sekolah, karena dianggap terlalu bodoh. Tapi karena
kasih sang ibu yang sangat dalam kepada anaknya, maka beliau memutuskan
untuk mendidik sendiri anaknya di rumah.
Praktis, Thomas Alfa Edison cuma sempat
menikmati sekolah selama 3 bulan. Dan apakah mengeluh, menyesali masa
lalunya, memaki keadaannya dan bersantai ria saja? NGGAK!!.
Dia bangkit dan mengatakan "Saya tidak
patah semangat, karena setiap usaha yang salah adalah satu langkah maju.
Dan tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras."
Dan hasilnya... Luar Biasa!!! Karena
kebulatan tekad serta kuatnya untuk tetap lurus dalam kebaikan dan
membaikkan diri, dia tercatat dalam sejarah sebagai penemu besar dunia.
Dengan kerja keras juga akhirnya, dia berhasil mendeteksi pesawat
terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi kapal
selam, dan lain- lain.
Di dunia ini, nggak ada yang nggak mungkin untuk diraih, friend...asal
kita selalu kerja cerdas dan kerja keras, dan selalu dekat dengan
Allah. Jadi, apapun masa lalu kamu dulu, dan bagaimanapun buruknya
keadaan kamu sekarang, tapi kamu lebih berhak atas masa depan yang lebih
baik. Bukankah Allah telah memberi setiap hambanya kesempatan yang
setara, 24 jam yang sama, 31.536.000 detik yang rata, kepada semua
makhluk, termasuk kita?. Yups, dan akan bermanfaat atau tidakkah waktu
sebanyak itu, maka kita sebagai pemimpin diri sendiri, nggak bisa
mewakilkan kepada siapapun untuk membuat keputusan tentang semua itu.
Semua tergantung kita, semua ada ditangan kita. Makanya, jangan sampai
salah membuat keputusan, friend.
Jangan hanya fokus pada penderitaan dan
banyak hal negatif yang sudah kamu alami. Itu jelas-jelas hanya akan
membuang waktu berharga kamu, yang akan membaikkan keadaan kamu, friend.
Allah tidak menciptakan sesuatu dengan
sia- sia. Termasuk diri kita. Dan kita ini adalah special dan secantik
berlian, kalau saja kamu tahu itu. Dan apakah kamu mengerti bahwa
berlian itu akan semakin cantik dan berkelas setelah melalui proses yang
keras, yaitu dipoles dan digosok. Kesedihan dan keterpuruk memang
membuat kamu jatuh pada titik nadir. Tapi semua itu tetap bisa di
syukuri jika pemikiran kita positif. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa,
bukankah ketika seseorang telah jatuh dititik terbawah, maka dia nggak
akan jalan lain kecuali naik?. So, nggak akan ada kata
terlambat bagi yang mau memperbaiki diri dan berbenah. Sekali lagi, itu
semua tergantung keputusan diri kita sendiri. Allah SWT kan telah
berfirman dalam surat Ar Ra’du : 11
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”
Percayalah, setiap kita adalah istimewa, dan mampu serta bisa mengubah keadaan, delete semua cara pandang yang negatif yang stay di otak, dan mental berfikir yang selalu pesimis, plus hati yang gampang menyerah N’ takut menghadapi resiko. Rahmat Allah masih sangat luas, Friend.
Jadilah pemenang dari kehidupan kamu sendiri. Dan di bulan mulia ini adalah saat yang tepat untuk kita bangkit!! Semangaaatt!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar